Hari itu adalah pengalamanku kedua kalinya aku makan di tempat rumah makan yang memiliki nama agak ke-japanese-an gitu, Hanamasa namanya, baru dua kali..?? iya baru dua kali selama aku hidup membujang, maklum aku lebih cinta sama makan-makanan Indonesia ketimbang sama makan-makanan ala luar (halah… sok nasionalis #semangat 17an.. padahal wong ndeso… hehehe). Pertama kali makan di sana, aku melakukan salah strategi di awal, ibaratnya peperangan aku sudah mati duluan di medan perang karena terkena tembak terlebih dahulu, sudah jatuh mati sebelum waktunya. Mengapa begitu? karena aku sudah merasa kenyang duluan malah hampir mau muntah sebelum merasakan makanan yang enak lainnya.
Nah, kalau bagi yang belum tahu apa itu Hanamasa akan aku coba jelaskan sekilas, barangkali saja ada juga yang lebih parah dari aku… ckckckck (barangkali juga, dengan ini aku bisa sekalian dapat promo gratis makan-makan di Hanamasa karena sudah mempromosikannya.. *ngarep.com).
Hanamasa itu tempat rumah makan yang mana setiap orang yang masuk di sana bisa mengambil semua makanannya sendiri (dan masak makanannya sendiri) sepuas-puasnya dengan hanya satu kali bayar (ya mungkin seharga 10 nasi bungkus di warteg) dan tentunya harus dimakan di situ, tidak boleh dibungkus bawa pulang (kecuali kalau tidak ada yang tahu..hehe). Terserah mau ambil yang mana, ntah kita mau ngambil makanan satu piring penuh bisa, buah-buahnya satu keranjang juga bisa, atau daging sapi satu truk tronton malah juga bisa (kalau ada orang yang seperti ini —> kemaruk -_-”).
Dan perlu diinget kalau kamu makan di Hanamasa, kamu harus jadi orang yang bertanggung jawab terlebih dahulu. Jadi bagi kamu yang punya pacar gonta-ganti (kaya’ casing HP), pernah punya rencana ngehamilin kucing tetangga, suka kentut sembarangan, pokoknya jenis orang yang tidak bertanggung jawab deh sangat tidak cocok untuk makan di sini, kuatirnya ntar ambil makanan dan tidak dihabiskan –> mubadzir jadinya… *pengalaman pertama pribadi.. hehehe
Jadi intinya, kalau kamu orangnya punya nafsu yang gede (*nafsu makan maksudnya) atau doyan makan silahkan saja untuk coba makan di Hanamasa, tetapi kalau kamu tidak doyan makan jangan coba-coba makan di sini mending makan di warteg saja, karena uang yang kamu bayarkan tidak akan sepadan dengan yang kamu makan. Semakin banyak yang kamu makan semakin untung kamu dan semakin rugi Hanamasa, sebaliknya semakin sedikit yang kamu makan maka semakin untung Hanamasa. Tapi ingat jangan banyak-banyak ntar malah jadi gemuk seperti gini…
Strategi 1 – Jangan makan pakai nasi di awal
Kalau perlu makan tidak usah pakai nasi, makan pake lauk saja juga bisa membuat kenyang. Orang Indonesia cenderung kalau belum makan nasi belum makan namanya, nah sugesti atau kebiasaan seperti ini kalau bisa dihilangkan dulu, anggap saja kita orang luar yang nggak doyan makan nasi, (orang luar = luar angkasa maksudnya.. ), atau anggap saja kita nggak level makan nasi, atau juga anggap saja kita nggak punya uang untuk beli beras… nah kalau begini kan kita jadinya nggak pernah nyentuh tuh nasi.
Strategi 2 – Dahulukan makan yang paling enak menurutmu dan yang pingin dicoba
Aku punya kebiasaan makan yang tidak biasa dan mungkin beberapa orang cenderung punya kebiasaan yang sama dengan aku. Kalau ada makanan yang enak biasanya aku makan tuh makanan giliran terakhir, aku dahulukan yang aku anggap nggak enak. Nah kebiasaan yang seperti ini juga harus dihindari untuk sementara.
Strategi 3 – Minum secukupnya dan hindari minuman yg bisa buat kenyang
Hanamasa juga tidak bodoh, mereka tahu bagaimana memperlakukan pelanggannya agar mereka bisa cepat kenyang. Jadi kebanyakan yang disajikan di sana itu makanan yang bila dimakan sedikit bisa membuat langsung menjadi kenyang (*menurutku). Tidak hanya makanan, minuman di sana pun disajikan cukup enak, tapi kalau kita kebanyakan minum tanpa makan pun kita juga sudah merasa kenyang. Contoh minuman yang bisa membuat cepat kenyang adalah semacam es jus, susu, dan beberapa lainnya.
Strategi 4 – Kalau kenyang istirahat dulu
Perut punya kapabilitasnya sendiri dan berbeda tiap orang, adakalanya aku melihat jumlah makanan yang ada di piring dengan ukuran perut tidak imbang, tapi aku herannya semua makanan bisa saja tuh masuk ke perutnya, apa jangan-jangan di dalam perut ada pintu rahasia dan pintu masuk kemana saja… hihihi. Oh ya, hawa nafsu untuk makan harus tetap dijaga, ambil secukupnya dulu dan makan, habis ambil secukupnya terus makan, jangan langsung ambil yang banyak. OK??
Ini strategi dari aku sih, mungkin kalau pembaca punya strategi lain yang lebih maknyus silahkan di-sharedi sini, bahkan strategi gila sekalipun.
Quote dari aku :
“Pengalaman menurutku bukanlah guru yang terbaik, karena guru yang terbaik seharusnya mengajarkan dan memberikan arahan kepada kita terlebih dahulu sebelum melepaskan murid-muridnya untuk melakukan sesuatu agar kesalahan-kesalahan yang kita hadapi bisa dihilangkan atau paling tidak direduksi semaksimal mungkin.”
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar